FREEDOOM WEST PAPUA ,  welcome to SPB NEWS  |  sign in  |  registered now  |  need help ?
Welceme to radar papua gunung post.Media meneruskan info-info tentang opm-tpn dan juga tentang birokrasi pemerintaan di seluru plosok tana papua

BREAKING NEWS

Written By Unknown on Jumat, 28 Februari 2014 | 08.19

Penggerebekan Markas OPM Ada Rekayasa?

Yomanak Wenda di PROMOSI DEMOKRASI DAN PERDAMAIAN PAPUA - 6 hari yang lalu
[image: Wenand Watory]JAYAPURA –Penggerebekan terhadap anggota OPM di Kampung Sasawa, Kabupaten Kepulauan Yapen tangggal 1 Februari lalu hingga menangkap sebanyak 10 orang dan salah satu dari kelompok mereka tewas tertembak, diduga ada rekayasa. Hanya saja, rekayasa dalam aksi penggerebekan itu belum diketahui motifnya seperti apa dan apakah ada oknum dibalik layar, sehingga membuat situasi tidak kondusif. Adanya dugaan rekayasa ini diungkapkan anggota DPRP Ir. Wenand Watory kepada wartawan, kemarin di DPRP. “Informasi yang saya dapat bahwa kejadian tidak signifikan, tapi ini juga pe... lainnya »

BUDAYA NOKEN, PENGAKUAN KONSTITUSI ATAS DEMOKRASI GAYA PAPUA

Yomanak Wenda di PROMOSI DEMOKRASI DAN PERDAMAIAN PAPUA - 6 hari yang lalu
Senin, 10 -11 Februari 2014 13:17 *Oleh : Benny Sweny* Membaca artikel dengan judul “Sistem Noken Akan Selalu Memakan Korban” yang ditulis oleh Pares L.Wenda dalam Harian Cenderawasih Pos terbitan Selasa, 28 Januari 2014, yang juga menyitir dua buku tentang noken yang sudah dipublisir yakni buku “Sistim Noken demokratiskah” karangan Pieter Ell/Theo Kosay, dkk dan”Pilgub Papua tidak demokratis” karangan Pares L.Wenda, mendorong saya mencari kedua buku tersebut. Saya sudah membaca buku “sistim noken demokratiskah” karena diberikan secara langsung oleh pen... lainnya »

Perda Soal 14 Kursi DPR Segera Disidangkan

Yomanak Wenda di PROMOSI DEMOKRASI DAN PERDAMAIAN PAPUA - 1 minggu yang lalu
JAYAPURA — Ramainya pemberitaan mengenai pengalokasian 14 Kursi di DPR untuk hak politik Orang Asli Papua, dianggapi dingin oleh Gubernur Papua Lukas Enembe. Menjawab pertanyaan Bintang Papua di Makodam XVII Cendrawasih pada Selasa (18/02) siang, Gubernur mengaku saat ini draft Raperda mengenai 14 kursi telah diajukan ke DPR Papua untuk disahkan menjadi Perda. “Perda sudah siap, kita sudah kirim ke DPR Papua. Tinggal diagedankan untuk rapat sidang Paripurna untuk memutuskan 14 kursi untuk disahkan menjadi Perda,” aku Gubernur. Setelah Perda mengenai 14 kursi disahkan, Gubernur menjela... lainnya »

GREENPEACE: MORATORIUM TIDAK MAMPU SELAMATKAN HUTAN PAPUA

Yomanak Wenda di PROMOSI DEMOKRASI DAN PERDAMAIAN PAPUA - 1 minggu yang lalu
*Jayapura, 19/2 (Jubi) – Organisasi Greenpeace Asia Tenggara menilai moratorium hutan yang ditetapkan Presiden Soesilo Bambang Yudhoyono pada 2013 lalu, tidak akan mampu menyelamatkan hutan Papua.* Charlesharles Tawaru, pekampanye Greenpeace untuk hutan Papua mengungkapkan, dalam dua tahun terakhir ini banyak sekali ijin baru, terutama di sektor perkebunan yaitu Hutan Tanaman Industri (HTI) dan perkebunan sawit. Sektor ini banyak mencaplok kawasan hutan yang masih perawan. “Ini suatu bukti nyata, bahwa moratorium kurang menggigit karena instrumen hu... lainnya »

DRAFT RUUPP PASAL 2 MELECEHKAN PEREMPUAN PAPUA

Yomanak Wenda di PROMOSI DEMOKRASI DAN PERDAMAIAN PAPUA - 1 minggu yang lalu
*Jayapura, 18/2 (Jubi)—Draft Rancangan Undang-Undang Pemerintahan Otonomi Khusus Plus Papua (RUUPP), terutama pasal 2, dinilai sebagai suatu penghinaan dan pelecehan terhadap perempuan Papua yang menikah atau kawin dengan laki-laki yang bukan orang Papua.* Hal tersebut diungkapkan Victor Abaidata,salah satu peserta Workshop bertemakan Akuntabilitas dan Transparan yang diselenggarakan The Jawa Pos Institute of Pro Otonomi (JPIP) yang bekerjasama dengan USAID Indonesia, di Swissbell Hotel Jayapura,Selasa(18/2). ” Ayah saya orang Gorontalo, tetapi Ibu saya... lainnya »

MAHASISWA PAPUA DI MAKASSAR DITEROR, FASILITAS ASRAMA PUTRI LENYAP

Yomanak Wenda di PROMOSI DEMOKRASI DAN PERDAMAIAN PAPUA - 1 minggu yang lalu
*Jayapura, 18/2 (Jubi) -Aksi teror pasca penyerangan dua bulan lalu masih terus dirasakan mahasiswa-mahasiswi asal Papua di kota studi Makassar, Provinsi Sulawesi Selatan. Kepolisian setempat terkesan enggan mengungkap pelaku, padahal kasusnya sudah lama dilaporkan, Pemerintah Provinsi Papua pun belum memberi respon.* “Sejak kejadian pada awal bulan Januari lalu kami sudah berkali-kali menghubungi pejabat Pemerintah Provinsi Papua, tetapi sampai sekarang tidak ada tanggapan. Situasi di sekitar asrama belum nyaman, tiap malam kami diteror terus,” ungkap... lainnya »

Hilangnya 5 Nelayan : Pemerintah PNG Belum Berikan Ijin Pencarian

Yomanak Wenda di PROMOSI DEMOKRASI DAN PERDAMAIAN PAPUA - 1 minggu yang lalu
MERAUKE – Kepala Badan Pengelola Perbatasan Daerah Merauke, Albertus Muyak, S.E., M.Si., mengatakan bahwa hingga saat ini Pemerintah Papua New Guinea (PNG) belum mengeluarkan ijin pencarian 5 korban hilang akibat insiden pembakaran 1 unit speedboat yang ditumpangi 10 nelayan Merauke di Laut Karu (PNG), Kamis (6/2) lalu. Menurut Muyak, Pemerintah PNG belum mengeluarkan ijin pencarian 5 korban di wilayahnya, sementara pihak Pemerintah RI melalui Pemda Merauke sudah berinisiatif bersurat ke Konsulat Jenderal PNG di Jayapura dan Konsulat RI di Vanimo (PNG), guna ijin pencarian korban hil... lainnya »

PNG KOMITMEN LAKSANAKAN REFERENDUM DI BOUGAINVILLE

Yomanak Wenda di PROMOSI DEMOKRASI DAN PERDAMAIAN PAPUA - 1 minggu yang lalu
Perdana Menteri PNG O’Neil berjabatan tangan dengan Presiden RI Soesilo Bambang Yudhoyono saat O’Neil berkunjung ke Indonesia. (Jubi/ist)ANA *Jayapura, 19/2 (Jubi) – **Pemerintah Nasional PNG telah memberikan rekomendasi untuk komite parlemen yang akan didirikan untuk memberikan pengawasan politik dan kepemimpinan dalam kaitannya dengan pelaksanaan referendum di Daerah Otonomi Bougainville . * “ Apa yang terjadi di Bougainville adalah tragedi kemanusiaan yang amat mengerikan,” kata Perdana Menteri Peter O’Neill dalam sebuah pernyataan kepada parlemen ... lainnya »

Sistem Noken Disikapi Pro Kontra

Yomanak Wenda di PROMOSI DEMOKRASI DAN PERDAMAIAN PAPUA - 1 minggu yang lalu
Yan Mandenas/Doc.Binpa JAYAPURA - Ketua Komisi Pemilihan Umum Provinsi Papua menegaskan, dalam pemilu legislatif dan presiden yang berlangsung tahun ini, sistem Noken tidak akan diterapkan lagi. Keputusan itu menuai pro kontra dari sejumlah partai politik peserta pemilu. Ada yang mendukung penggunaan noken dan yang menolak keras. Ketua Fraksi Pikiran Rakyat DPR Papua, Yan Permenas Mandenas mendukung keputusan KPU. “Keputusan sistem Noken tidak diberlakukan lagi, bukti ketegasan KPU pusat, yang harus dihormati dan ditindak lanjuti dengan mengimplementasikannya pada Pemilu yang akan b... lainnya »

One Man One Vote Masih Sulit di Papua

Yomanak Wenda di PROMOSI DEMOKRASI DAN PERDAMAIAN PAPUA - 1 minggu yang lalu
Gubernur : Amerika Saja Tidak Pakai Sistem itu [image: Gubernur Papua, Lukas Enembe didampingi Kapolda Papua dan Pangdam XVII/Cenderawasih saat diwawancarai wartawan, Selasa 18/2 kemarin.]JAYAPURA — Keinginan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Papua agar dalam pelaksanaan Pemilu nanti di daerah pedalaman Papua khususnya wilayah Pegunungan, untuk tetap adanya penerapan one man one vote bukan sistem noken, di anggap Gubernur Papua Lukas Enembe, S.IP., MH masih sulit diterapkan. “Demokrasi se-modern apapun, misalnya Amerika saja tidak pakai one man one vote, Amerika yang sudah bangun demokr... lainnya »
08.19 | 0 komentar

Kelompok bersenjata bakar rumah adat dan tembaki aparat di Papua

Written By Unknown on Selasa, 11 Februari 2014 | 12.04

12.04 | 0 komentar

Kepung kelompok bersenjata di Papua, polisi kontak tembak 1 jam

Puluhan anggota Polres Puncak Jaya memburu Kelompok Kekerasan Bersenjata (KKB) yang muncul di Kampung Dondobaga, Kurilik dan Kampung Muara Mulia. Polres Puncak Jaya memperoleh informasi dari warga setempat dan langsung membentuk tim terdiri dari brimob dan TNI yang berjumlah 60 personel.

"Berdasarkan laporan tersebut dibentuk tim untuk menangkap KKB (Kelompok Kekerasan Bersenjata) di dua kampung tersebut. Tim dipimpin oleh Kapolres, Dandim beranggotakan anggota Puncak Jaya, Brimob dan TNI. Jumlah pasukan 60 orang dengan 8 mobil," ujar Kabid Humas Polda Papua Kombes Pol Sulistyo Pudjo, kepada wartawan, Sabtu (8/2).

Sulistyo mengatakan, saat perburuan, sempat terjadi kontak tembak selama 1 jam antara timnya dengan kelompok bersenjata tersebut. Namun, anggota kelompok bersenjata itu lari ke arah ketinggian dan menghilang.

"Saat sampai di ujung Kampung Dondobaga, KKB menempatkan diri di ketinggian dari arah pintu angin melakukan penembakan ke tim penegakan hukum tersebut pada pukul 11.30 WIT. Sempat terjadi tembak selama 1 jam dan tim TNI-Polri mengejar ke arah ketinggian untuk dapat menangkap KKB yang terus menembak ke bawah tetapi kelompok tersebut tidak didapatkan," ujar Sulistyo.

Tidak ada korban jiwa dari pihak TNI-Polri dalam baku tembak tersebut. Sementara korban dari pihak KKB belum diketahui.

Sulistyo menambahkan kelompok bersenjata itu kerap menganggu jalur transportasi udara di mana di daerah tersebut terdapat lapangan udara. Kelompok bersenjata itu kerap menembaki pesawat yang keluar atau masuk.

"Transportasi ini sangat vital untuk masyarakat. Jika penyedia moda udara tidak membantu masyarakat maka masyarakat akan sangat menderita. Karena saat ini saja harga bahan-bahan pokok sudah sangat tinggi dikarenakan gangguan dari KKB terhadap moda transportasi darat berupa pembunuhan terhadap para sopir," ungkap Sulistyo.

Bahkan, lanjut Sulistyo, Kelompok bersenjata ini pernah membunuh, memutilasi dan membakar hidup-hidup korbannya. Teror seperti ini, kata Sulistyo, yang menyebabkan para sopir enggan membawa kebutuhan sehari hari dari Wamena ke Mulia.

"Sehingga satu-satu nya moda transportasi yang dapat diandalkan saat ini adalah moda udara.
Itu yang saya sampaikan merupakan teror secara ekonomi kepada masyarakat di kota Mulia atau di desa desa di Puncak Jaya yang tidak gampang lagi mendapatkan kebutuhan pokok," ujarnya.
11.43 | 0 komentar

Label 3

Entri Populer

Blog Archive